Internatioanal Energy Agency (IEA) mencatat bahwa rekor emisi karbon paling tinggi dalam sejarah adalah pada tahun 2021. Pada saat itu, emisi karbon global bisa mencapai 36,3 Gigaton karbon dioksida (CO2). Angka ini meningkat sebesar 6% jika dibandingkan pada tahun 2020.
Menurut IEA, peningkatan emisi karbon di tahun 2021 ini banyak disebabkan oleh pembakaran batu bara dan gas alam. Peningkatan ini bisa mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrim dan bahkan dapat mempengaruhi sektor ekonomi dan sosial. Maka dari itu kontribusi dari seluruh pihak dibutuhkan untuk membantu mengurangi emisi karbon termasuk dari transportasi. Karena mobilitas masyarakat semakin tinggi maka semakin besar juga jejak karbon yang di hasilkan.
Hal itu dimafaatkan oleh Gojek selaku penyedia transportasi online. Sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon Gojek menghadirkan layanan transportasi ramah lingkungan melalui program terbarunya yaitu Pohon Kolektif GoGreener. Melalui program tersebut, pengguna gojek bisa ikut berkontribusi dalam menanam pohon sambil menggunakan layanan GoRide dan GoCar. Penanaman pohon ini dapat menjadi upaya penyerapan jejak karbon yang dihasilkan pengguna layanan Gojek.
Program yang terintegrasi dengan aplikasi Gojek ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan biaya sebesar Rp1.000 saat menggunakan layanan GoRide dan Rp2.000 saat menggunakan layanan GoCar. Untuk berpartisipasi dalam program Pohon Kolektif GoGreener, pelanggan Gojek dapat mengetuk ikon di sebelah tab Voucher saat memesan layanan GoRide atau GoCar.
Kemudian, aktifkan fitur “GoGreener Collective Tree” dengan menggeser tombol. Setelah itu, biaya perjalanan pengguna akan naik sebesar Rp 1.000 atau Rp 2.000 sesuai dengan layanan yang dipilih. Biaya tambahan ini akan digunakan untuk program penanaman pohon yang difasilitasi oleh Gojek. Untuk diketahui, ada lebih dari 100.000 pengguna yang telah mengaktifkan fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam waktu kurang dari sebulan setelah program diluncurkan.
Langkah awal yang dilakukan Gojek ialah dengan melakukan penanaman 1.000 bibit pohon di Demak, Jawa Tengah. Kemudian setiap 3 bulan, pohon yang dikumpulkan tersebut akan ditanam di lokasi tersebut dan lokasi lainnya. Hasil dari penanaman pohon ini kemudian di daftarkan pada Sistem Registrasi Nasional (SRN) yang dikelola oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Selain melakukan penanaman, upaya Gojek lainnya menghadirkan layanan transportasi GoTransit. Fitur ini dapat memungkinkan pengguna Gojek untuk menggunakan transportasi umum yang diharapkan konsumen dapat mengurangi emisi karbon.
Mendukung Tranportasi Listrik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan kendaraan listrik.
Maka dari itu, Gojek menghadirkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui Electrum untuk dapat memudahkan setiap orang untuk mengadopsi gaya hidup baru. Perlu diketahui, Electrum merupakan perusahaan hasil kerja sama antara Gojek dan TBS Energi Utama, Pertamina, Gogoro, dan Gesits. Direktur Electrum sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Gojek Kevin Aluwi menilai, pengapdosian sepeda motor listrik ke dalam layanan transportasi merupakan langkah yang tepat di Indonesia.
Kevin menjelaskan bahwa pemanfaatan motor listrik adalah sebuah upaya perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) yang menjadi salah satu tujuan GoTo. Gojek juga berkomitmen untuk merubah armadanya 100% menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030. Komitmen itu tentunya searah dengan harapan presiden untuk menggencarkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia guna mewujudkan Nationally Determined Contribution (NDC).
Melalui NDC, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Pada uji coba tahap pertama, mitra pengemudi mengaku mampu menghemat biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp. 500.000-700.000 dalam sebulan. Hal ini dialami oleh Ismail, salah satu partner Gojek yang telah mengikuti layanan GoRide Electric. Jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM), Ismail bisa menghabiskan Rp 40.000-50.000 per hari.